Komunikasi visual, sesuai namanya, adalah komunikasi melalui penglihatan. Komunikasi visual merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak.
Apabila
tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Sebuah model komunikasi transaksional
Daftar isi
1. Sejarah
komunikasi
Komunikasi
atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communico,
communicatio atau communicare yang berarti membuat sama ((make to common). Secara
sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan dan orang yang menerima pesan.
Oleh
sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu
dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one
another).
Pada
awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.
Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.
Seiring
dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan
dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya
perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. .
Pada
binatang, komunikasi juga dilakukan dengan cara yang sederhana melalui tindakan
- tindakan yang bersifat reflek. Menurut
sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak
reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis
terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih
terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain
"tingkat tinggi".
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk
umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.
Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan
sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun
komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini
menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi
digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan
peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.[
] Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter
seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang
mendunia.
Komunikasi
dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi
dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan
lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.
2. Komponen
komunikasi
Komponen
komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah :
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak
yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan
disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak
yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari
penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi
tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
3. Proses
komunikasi
Secara
ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud
berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang
dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti
kedua pihak.
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa
melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
media
(channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan
1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang
disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik
(feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia
mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
4. Model-model
komunikasi
Dari
berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model
paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana
komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
a. Model
Komunikasi Linear
Model
komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun
1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka
mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi
radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).
Hasilnya
adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan
ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan
penerima (receiver).
Model
linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja
hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan
dalm proses komunikasi.
b. Model
Interaksional
Model
interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua
arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.
c. Model
Transaksional
Model
komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalm sebuah episode komunikasi.
Komunikasi
bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima
sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang
terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus
mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan
nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses
negosiasi makna.
5. Ilmu
komunikasi Di Antara Bidang Ilmu Lainnya
Dahulu
orang lebih mudah memberikan definisi tentang ilmu daripada sekarang. Dulu
defenisi ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianutnya. Sekarang ilmu memperoleh posisi
yang bebas dan mandiri. Definisi ilmu tidak lagi berdasarkan dan dilihat dari
filsafatnya, melainkan berdasarkan pada apa yang dilaksanakan oleh ilmu
tersebut, serta metodologinya.
Berbicara
posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu lainnya, tidak akan terlepas dari
akar atau landasan Ilmu Komunikasi itu sendiri, dimana banyak ilmuwan
nonkomunikasi memberikan kontribusi untuk lahirnya Ilmu Komunikasi. Ahli
politik Harold D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan Everett M.
Rogers. Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur
Schramm. Shannon dan Weaver adalah ahli
matematika.
Referensi
1. Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi:
Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung :
Widya Padjadjaran
2. Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu
Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007
3. Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi:
Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta :
Rineka Cipta
4. West, Richard & Lynn H. Turner. 2007.
Introducing Communication Theory. Third Edition. Singapore : The McGrow Hill
companies.
5. (id) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna
informasi dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007.
(diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc
copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7
6. Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
7. Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta :
PT Gramedia Widiasarana Indonesia .
8. Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2.
Bio-communication. Umweb, Helsinki
(2007). [1] Dance, Frank. "The 'concept' of communication. Journal of
Communication, 20, 201-210 (1970). [2] Witzany, Guenther. "The Logos of
the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki
(2007). [2] Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2.
Bio-communication. Umweb, Helsinki
(2007).
0 komentar:
Posting Komentar