Hehe sedikit menyimpang dari jurusan nih.. tapi jangan salah loh, belajar 3 Tahun di Smk mesti ketemu materi ini. Majas. ya.. apalagi kalo gurunya Bu Erolin.. wah tiap pagi hari mau pelajaran mesti dikasih pertanyaan-pertanyaan ini nih :D yookkk hafalin ini dulu... :D
Macam - macam Majas dan Contohnya
Majas adalah gaya bahasa dalam
bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan
untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.
1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang
menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan
kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan
beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu
adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang
berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku
akan datang
4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda,
besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Reptisi adalah perulangan bunyi,
suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan
dalam sebuah konteks yang sesuai
5. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat
langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja,
bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
6. Tautotes
Adalah repetisi atas sebuah kata
berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding
kau, kau dan aku menjadi seteru
7. Anafora
Adalah repetisi yang berupa
perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa,
apatah boga sepanjang masa
8. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud
perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan
Contoh : Bumi yang kau diami, laut
yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau
teguki adalah puisi
9. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir
beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois,
aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
10. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah
baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan
mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
11. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud
kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan
perasaan kita.
12. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari
suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa
berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam
aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
13. Aliterasi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan
bunyi vokal yang sama.
Contoh : Keras-keras kena air lembut
juga
14. Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan
bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa
yang punya
15. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan
kami, keheranan kami melihat peranginya
16. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan
dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang
Negara
17. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk
pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir.
Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan
darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan
dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
18. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca
beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan,
kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
19. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung
yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang
merontokkan bulu-bulunya?
20. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari
dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi
susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau
klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah
hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
21. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud
menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau
ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa
ini.
22. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk
menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima
pelajaran
23. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai
untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
24. Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan
kebailikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil
mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir
putihnya
25. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan
keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang
diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju
dan tubuhnya
26. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang
sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau
mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya
inginkan dan tidak saya harapkan
27. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan
sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya.
Contoh : Kedua orang itu bersama
calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
28. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang
mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau
gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh : Keua orang tua itu bersama
calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
29. Erotesis atau Pertanyaan Retoris
Adalah pernyataan yang dipergunakan
dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam
dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban.
Contoh : inikah yang kau namai
bekerja?
30. Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang
mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan
dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan
dengan kata pertama.
Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
31. Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula
menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh : Silakan pulang
saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
32. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan
pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik
darah penghabisan
33. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan
hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang
dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya
kecil.
34. Oksimoron
adalah gaya bahasa yang mengandung
pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang
sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
35. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang
membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang
dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai
benang dilanda ayam
36. Metafora
Adalah gaya bahasa yang
membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang
tiada berita
37. Alegori
adalah gaya bahasa yang
membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam
mengarungi zaman.
38. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang
terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan
itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan
maksud bahwa yang benar tetap benar
39. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang
mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di
atas genting
40. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan
sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : Pkartini kecil itu turut
memperjuangkan haknya
41. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya
begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai
untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk
menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk
menyatakan kecantikan.
42. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan
suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam
jantan.
43. Sinekdoke
- Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh : Saya belum melihat batang
hidungnya
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
seluruh hal untuk menyatakan sebagian.
Contoh : Thailand memboyong piala
kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
44. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika
pergi ke sekolah
45. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan
sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama
diri.
Contoh : Yang Mulia tak dapat
menghadiri pertemuan ini.
46. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa
pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : ia masih menuntut almarhum
maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
47. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa
pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi
ini, gula mahal ya?
48. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang
lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
49. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling
kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli,
diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
50. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan
atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak
gini, kau tak bisa mengerjakannya!
51. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan
mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya
52. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang
berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja
dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal
kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh : Engkau memang orang yang
mulia dan terhormat
53. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan
kemiripan bunyi.
Contoh : Tanggal satu gigi saya
tinggal satu
54. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan
sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta
monyet.
55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan
seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan
keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
56. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
pribahasa atau ungkapan.
Contoh : Apakah peristiwa Turang
Jaya itu akan terulang lagi?
57. Interupsi
adalah gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk
lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu
disebut oleh perempuan lain.
58. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan
tangan menggigil.
59. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang
membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam
keseluruhannya tanpak dengan jelas.
Contoh : Laut tenang. Di atas
permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan.
Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini
bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang
haromonis. Itulah keindahan sejati.
60. Kontradiksio Interminis
Adalah gaya bahasa yang
memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan
sebelumnya.
Contoh : semuanya telah diundang,
kecuali Sinta.
61. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan
adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan
sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu.
Contoh : dalam tulisan Cesar,
Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
62. Okupasi
Adalah gaya bahasa yang menyatakan
bantahan atau keberatan terhadap sesuatu yang oleh orang banyak dianggap benar.
Contoh : Minuman keras dapat merusak
dapat merusak jaringan sistem syaraf, tetapi banyak anak yang mengkonsumsinya.
63. Resentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan
sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang
dihilangkan.
Contoh : “Apakah ibu mau….?”